Pengikut

Pengikut

Kamis, 23 Juni 2016

KESEDIHAN KU




           Tuhan aku lelah dengan semua ini. Tolong aku, aku takut aku tak dapat melewati ini semua. Aku terlalu lemah dengan semua keadaan ini. Aku ingin menyerah tapi aku tak bisa, aku tak tau harus berbuat apa. Hanya kau tempat ku mencurahkan semua isi hatiku. Orang yang aku sayangi bahkan tak dapat mengerti akan semua yang ku rasakan saat ini.

            Umur ku 16 tahun saat ini aku sedang kelas 2 smk dan saat ini juga aku tahu bagaimana sakitnya berjuang untuk mendapatkan hal yang ku mau.
Di umur ku yang masih muda ini , sifat ku masih labil, mudah percaya kepada orang apa lagi yang namanya teman. Dan mulai dari sini aku mendapat pelajaran mengenai memilih teman, ada teman yang saat kita suka dan duka, ada yang hanya suka, ada yang hanya manfaatin kita, bahkan ada yang hianati kita. Entah lah, tapi aku mulai lelah dengan semua sandiwara mereka. Aku kecewa dengan satu teman ku yang selalu Bisa dari pada aku, mungkin lebih pantasnya Aku iri dengan dia yang selalu bisa dalam segala hal, terutama mencari perhatian di depan orang. Jujur aku adalah orang yang pendiam, menurut ku tapi menurut teman ku aku bukan lah sosok pendiam. Itu menurut mereka karena aku akan sangat terbuka bagi mereka yang mengenal aku tapi bagi mereka yang baru ku kenal jangan harap mulut ku terbuka. Aku termasuk akrab dengan teman ku yang satu ini. Dia memang cantik tapi orang nya suka mengeluh. Namun dia hebat mencari perhatian orang, terutama orang yang aku sukai, aku tau dia tidak mengetahui bahwa aku sedang menyukai seseorang yang sedang dia dekatin juga saat ini . Aku tidak mengatakan bahwa dia menghianati ku tapi aku belajar ikhlas. Bukan aku menyerah tapi orang yang aku sukai memang tak pantas bersamaku. Aku berjuang untuk dia, bukan untuk memiliki dia tapi sekedar agar dia dapat merasakan kehadiran ku disisinya. Sulit sungguh sulit, bahkan hanya untuk membuat dia memandang ke arah ku  yang namanya perjuangan. 
           Ternyata yang orang lain katakan itu benar, ternyata sakit bangat ketika kita melakukan hal yang terbaik buat seseorang tapi seseorang itu lebih menyukai yang orang lain yang lakukan kepadanya. Seperti yang hari ini aku lakukan, aku melakukan semua yang aku bisa untuk dia, tapi dia tak pernah menghargai semua itu malah dia lebih menyukai pemberian temanku sendiri, banyak hal yang ingin aku lakukan buat dia tapi dia tampaknya dia tak senang dengan semua itu. Aku sangat menyukainya tapi sayang mungkin dia menyukai teman ku, dia selalu menyebut namanya. Dia bahkan pernah memanggil ku tapi ternyata,  “maaf aku salah panggil”katanya.. sungguh mudah dia berkata begitu, dia ngak tau apa yang ku rasakan saat itu. Dan ketika aku tak disisinya waktu itu, dia ngak pernah bertanya tentang aku, tapi ketika teman ku ngak ada dia selalu bertanya-tanya tentang dia, bukan hanya dia bahkan semua orang bertanya tentangnya.
            Apakah aku tidak berharga bagi mereka? Apakah Cuma dia?sebegitu bencinya kah mereka pada ku sehingga mereka tak pernah menganggap ku ada. Bahkan dulu teman ku yang percaya kepadaku sekarang tak percaya lagi dengan ku, bahkan dia tak menggap ku ada. Begitu sakitnya hati ku saat ini padahal aku sudah berkata jujur kepadanya tapi tetap saja dia tak percaya. Tuhan sebegitu sayangkah dirimu sehingga kau berikan aku cobaan seberat ini?. Tuhan kapan engkau akan berkata sudah cukup untuk mu akan beban ini, Sekarang lakukan lah hal lain yang ingin engkau lakukan. Aku tak tau aku sanggup atau tidak melewati ini semua tapi aku akan melakukan semua yang aku bisa, Tapi biar itu lama atau tidak aku akan tetap percaya padamu bahwa semua itu terjadi atas rencana mu dan semua akan indah pada waktunya.


                                                TOMORROW WILL BE BETTER

Kamis, 09 Juni 2016

Sakitnya Tinggal Di Rumah Saudara

         Hai Guys ini adalah cerita gue yang kedua. Ini beneran yang pernah gue alami, mungkin kalian juga pernah rasain yang sama kayak gue. Gue udah anak piatu dari umur 6 tahun, dulu gue tinggal di Toba dan setelah mama gue meninggal papa gue memutuskan untuk merantau.  Hingga 3 tahun papa gue merantau lalu ia membawa gue dan kakak gue ke tempat ia merantau sedang kan abang gue dia harus tetap di sana karena saat itu dia sedang PKL. Kemudian papa gue menitip gue dan kakak gue di tempat saudara gue. Bukan saudara kandung sih, hanya saudara dari marga aja. Biasa la kalau orang batak, kalau ada hubungan marga berarti udah seperti saudara. Dan kalian tau ngak sih Guys masih ingat jelas gimana perlakuan mereka ke gue. Ketika kami di suruh dan kami melakukan kesalahan kami itu langsung di marahi, " bisa kerja ngak sih masak itu aja ngak bisa". Memang di tempat saudara ada saatnya mereka baik , seperti di ingetin makan, dirawat waktu sakit, diajarin belajar. Gue ngak tau alasan mereka baik sama gue tapi yang jelas kebaikan mereka ngak sebanding dengan sakit hati yang gue rasakan sama kakak gue. Tinggal di tempat saudara itu guys enaknya hanya 2 minggu aja setelah itu yah mereka berubah. Dulu Guys gue pengen banget punya sepeda trus gue minta sama papa gue untuk beli sepeda dan seminggu kemudian gue dapat sepeda memang ngak sesuai dengan yang gue ingini karna terlalu tinggi untuk gue. Gue belajar sepeda guys sampe sore dan anak saudara ku yang paling kecil ini pun ikut naik sepeda. Dan aku ngak tau kenapa guys tiba-tiba kakanya marah-marah dan bilang "kenapa rumah ini belum di beresin?.Kemudian adiknya jawab "orang ini kak, main sepeda aja dari tadi.
terus kakaknya bilang " sekali lagi kalian kayak gini kupatahkan sepeda kalian itu. Aku hanya diam mendengar perkataan adiknya, kami? padahal dia juga ikut naik sepeda. Dan semenjak itu guys gue selalu lihat-lihat waktu kalau mau main-main. Dan gue pernah beberapa kali di usir dari rumah mereka. Gue sering banget di suruh sama mereka, gue lupa guys di suruh ngapain yang jelas kakaknya usir gue " kalau kau ngak bisa di suruh pergi kau dari rumah ini, ngak usah kau datang-datang lagi. Pada saat itu juga guys gue nangis pergi dari rumah mereka ke tempat papa gue. Dan papa gue terkejut dengan apa yang dia dengar dari gue trus papa gue bilang " udah la nak, sabar aja la. Gue sedih banget papa gue ngak bisa buat apa-apa waktu itu, padahal tiap minggu papa gue selalu memberi mereka uang makan kami.tapi kalian tau guys mama mereka bilang " seberapa sih yang di kasih papa mu, biar tau kamu ya, seminggu aja mana cukup uang ini untuk makan kamu. kemudian besok paginya gue diantar pulang sama papa gue. Mereka tanya dari mana aja kamu? dari rumah papa ku jawab gue. ternyata gue dicariin sama mereka .
       Pernah sekali guys ketika mamanya nyuruh gue beli sembako ke kede di situ guys badan gue memang malas banget ke sana soalnya jalan nya naik-naik an, trus dengan muka malas gue minta uangnya, tapi dia malah ngak mau kasih, dia malah nyuruh anaknya paling kecil untuk membeli. dengan mudahnya anaknya bilang "kau apanya, kau ngak bisa lagi di suruh, pergi aja lah kau dari rumah ini. dan gue hanya bisa tarik napas doang. Akhirnya mama nya kasih aku uang untuk beli sembako. Ceritain mengenai beli sembako guys gue jadi ingat. waktu itu gue di suruh beli kalau tidak salah minyak lampu di tempat kede yang sama, waktu itu duit mereka memang lagi krisis bahkan uang recehan sangat berharga pada saat itu, gue beli minyak lampunya ternyata uangnya kurang, trus gue kembali lagi dan bilang kepada mereka bahwa uangnya ngak cukup dan anak nya paling kecil itu ngasih gue uang recehan dan gue kembali lagi ke kede itu trus pemilik kede nya bilang kalau uang itu sudah tidak berlaku lagi. trus gue kembali lagi ke rumah dan bilang kalau uang itu tidak berlaku lagi. dan anaknya paling kecil itu bilang " siapa bilang uang ini ngak laku? "om" itu kak jawab gue. "bilang sama abang itu ya masih laku uang ini. Akhirnya gue kembali ke kede aku hampir nangis waktu itu dan ketika gue sampe gue dapatin hal yang sama, gue ngak tau lagi harus gimana, gue pulang dan bilang kalau uang ini memang ngak laku lagi. Gue di marah-marahin dan bentak-bentak sama dia, dan kalian tau guys apa yang anak nya bilang ke gue " pergi aja la kau dari rumah ini ngak guna kau. Aku terdiam guys trus aku keluar dari rumahnya gue pura-pura mau jalan, tapi ternyata guys itu hanya alasan gue. Gue malu harus nangis di depan mereka. dan selama 2 tahun gue harus menahan beban batin gue. Dan pada akhirnya kami pergi dari rumah mereka karna kami di usir kakaknya yang hanya mungkin karna hal sepele. tapi gue senang banget ngak satu atap lagi dengan mereka. Gue ngak ceritain soal kakak gue karena gue ngak terlalu inget mengenai tentang dia waktu itu tapi yang jelas sakit yang dia rasain sama dengan yang gue rasain, dan gue juga sakit hati banget sama papa mereka yang selalu berpikiran negatif sama kakak gue. Itu masih sikit guys ngak gue ceritain masih banyak jelas perbuatan yang mereka lakuin sama kami.
        Dari situ gue belajar guys bahwa ngak seharusnya kita itu memperlakukan orang semena-mena kita. Jadi ketika teman gue ceritain kalau dia sakit hati sama saudaranya jadi gue udah ngerti gimana yang dia rasain, dan bukan hanya itu guys akhir-akhir ini gue juga tinggal di rumah saudara gue, 1 minggu gue di situ, gue langsung minta pulang ke rumah. Aku ngak tahan tinggal sama mereka.
oke guys sekian dari gue, makasih ya udah baca artikel ini semoga kalian semua senang dengan cerita gue. Maaf ya kalau ada salah-salah kata.